Telah beredar postingan status di facebook yang menyatakan bahwasanya merokok mampu menghadang masuknya virus Corona ke dalam paru-paru. Hal ini membuat perokok tersebut terhindar dari penyakit COVID-19. Dinyatakan dalam postingan status tersebut bahwa nikotin yang terkandung di dalam rokok bisa menghalang virus Corona. Jadi, benarkah merokok melawan virus Corona ini?
Kebiasaan Merokok Mencegah Virus Corona Masuk Ke Paru-Paru?
Berdasarkan penelusuran pendapat ahli bahwa pernyataan dan klaim tersebut adalah hal yang keliru. Justru individu yang merokok semakin rentan terkena paparan COVID-19. Mereka dikategorikan sebagai kelompok yang memiliki risiko tinggi mengalami penyakit COVID-19 yang berat bila terjangkit virus Corona.
Praktisi kesehatan sekaligus dosen di Warmick Medical School, Dr. James Gill memberikan pernyataan. Bahwasanya kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor risiko signifikan yang berhubungan dengan risiko terkena infeksi penyakit COVID-19.
Banyak faktor yang berkaitan yang menjelaskan hal ini. Beberapa diantaranya tentang merokok bisa mendegradasi kapabilitas tubuh dalam melawan infeksi, dan mengurangi kemampuan paru-paru untuk memperoleh oksigen dari paru-paru ke darah dan dari darah ke jaringan tubuh. Selain itu, juga meningkatkan kadar gas karbonmonoksida di dalam darah.
Salah satu alasan yang paling mungkin meningkatkan risiko infeksi saluran pernafasan pada perokok ialah terjadinya kerusakan pada sel-sel silia (bulu-bulu halus) pada paru-paru. Tidak hanya kerusakan, dapat juga terjadi kematian sel-sel. Perlu dipahami bahwa silia ini terletak dan melapisi saluran udara paru-paru. Silia memiliki peran penting sebagai penyaring dan pembersih lendir dan kotoran yang masuk saat seseorang menghirup nafas. Bila sel-sel ini rusak maka fungsi penyaringan dan pembersihan pun akan terancam gagal.
Ketua Pokja masalah Rokok di PDPI, Feni Fitriani juga menjelaskan dan menyangkal kalau rokok mampu melindungi dari infeksi COVID-19. Bahkan, para perokok lebih rentan mendapatkan sakit; bukan hanya penyakit COVID-19 tetapi juga penyakit yang lain, misalnya kanker paru-paru. Namun, seringkali dampak dari kebiasaan merokok ini adalah kumulatif dan dirasakan pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, banyak membuat manusia sepele akan hal tersebut.
Kepala Lembaga biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman Kemenristekdikti, Dr. Amin Soebandrio menyatakan bahwasanya merokok bisa menaikkan reseptor ACE 2 yang dianggap menjadi reseptor untuk perlekatan virus Corona. Semakin meningkat jumlah reseptor ini maka semakin banyak tempat yang bisa ditempeli oleh sang virus Corona. Hal ini menyebabkan semakin besar kemungkinan terjadinya infeksi.
Kesimpulan
Nah, sudah jelaskan bahwa informasi yang menyatakan bahwa merokok mampu melawan virus Corona adalah info yang bersifat misleading content. Info ini berisi konten yang bersifat menyesatkan. Malah info ini akan membuat seorang perokok semakin rentan terkena penyakit COVID-19.
Oleh sebab itu, dianjurkan kepada para pembaca untuk selalu menyaring berita terkait COVID-19 ini dengan baik. Jangan jadikan berita yang tidak jelas kebenarannya menjadi rujukan. Hal ini malah akan menimbulkan stress dan menurunkan daya tahan tubuh. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Cara mencegah penyebaran virus Corona
Sumber:
https://www.covid19.go.id/