Home Informasi Obat Omeprazole

Omeprazole

0
1173
Obat omeprazole
Obat omeprazole

Obat omeprazole adalah jenis obat untuk meringankan gejala masalah pada lambung, semisal penyakit asam lambung (GERD) dan tukak lambung. Obat ini bisa menurunkan produksi asam di rongga lambung.

Omeprazole obat apa? Omeprazol berguna dalam meredakan gejala penyakit maag dan heartburn. Gejala ini biasanya dicetuskan oleh GERD dan tukak lambung. Obat ini akan membantu proses penyembuhan kerusakan dinding kerongkongan dan lambung.

Tentang Obat Omeprazole

  • Golongan: termasuk ke dalam golongan proton pump inhibitors (PPIS) atau penghambat pompa proton
  • Bahan aktif: omeprazol
  • Manfaat: menurunkan produksi asam lambung
  • pengguna: dewasa dan anak-anak.
  • Keamanan ibu hamil dan menyusui: termasuk kategori N yaitu belum dikategorikan. Perempuan yang sedang hamil atau menyusui tidak direkomendasikan untuk menggunakan obat ini. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter bila memang harus memakai obat ini karena kandungan obat bisa masuk ke dalam air susu ibu.
  • Sediaan: kapsul dan suntik.

Daftar Nama Merek Dagang Obat Omeprazole Paten

Di bawah ini list nama obat bermerk yang dijual di Indonesia.

Nama Obat
   
Blomer   
   
Lokev   
   
Onic   
   
Rocer   
   
Carosec   
   
Losec   
   
Opm   
   
Stomacer   
   
Conprazole   
   
Meisec   
   
Ozid   
   
Tamezol   
   
Contral   
   
Norsec   
   
Prilos   
   
Ulzol   
   
Dudencer   
   
Omberzol   
   
Prohibit   
   
Zeprazol   
   
Etagastrin   
   
Omed   
   
Promezol   
   
Zolacap   
   
Gastrazol   
   
Omeprazole   
   
Protop   
   
Zollocid   
   
Gastrofer   
   
Omevell   
   
Pumpitor   
   
Inhipump   
   
Omeyus   
   
Rindopump   
   
Lanacer   
   
OMZ   
   
Risek   

Peringatan Sebelum Memakai Obat Ini

  • Informasikan kepada dokter bilamana Anda memiliki alergi terhadap omeprazol atau jenis obat PPI lainnya, semisal lansoprazole, pantoprazole, atau pun esomeprazole.
  • Segera kontak fasilitas kesehatan bila terdapat alergi
  • Beritahu dokter bilamana Anda sedang dalam terapi obat HIV dengan kandungan rilpivirine.
  • Omeprazol bisa mengakibatkan masalah pada ginjal. Oleh sebab itu, informasikan kepada dokter bilamana jumlah urin lebih berkurang dari biasanya atau pun bila terdapat darah pada urin setelah pemakaian omeprazle.
  • Kontrol ulang kepada dokter bila keluhan tidak kunjung membaik setelah mengkonsumsi omeprazol.

Cara Pakai dan Dosis Omeprazole

Besaran dosis omeprazole akan berbeda-beda tergantung keadaan dan jenis penyakit. Di bawah ini adalah rincian dosis omeprazole untuk beberapa penyakit bagi orang dewasa, yaitu:

  • Penyakit asam lambung (GERD)
    • Dosis sebesar 20-40 mg perhari
  • Tukak pada lambung (ulkus lambung)
    • Dosis sebanyak 20-40 mg perhari, dikonsumsi selama 4 hingga 8 minggu.
  • Sindrom Zollinger-Ellison
    • Besar dosis adalah 60-360 mg per hari, yang dibagi dan diberikan setiap 8 jam. Dalam kata lain 3×20-120 mg
  • Ulkus duodenum (tukak pada usus halus duodenum)
    • Ukuran dosis adalah 20 mg perhari, dimakan selama 4 hingga 8 minggu.
  • Penyakit infeksi Helicobakter pylori
    • Dosis sebanyak 2×20 mg selama 10 hari
  • Penyakit esofagus erosive
    • Besar dosis adalah 20 mg per hari selama 4 sampai 8 minggu.

Penggunaan dosis omeprazole pada anak-anak akan disesuaikan oleh dokter. Selain itu, pasien dengan masalah pada organ hati juga akan mendapatan penyesuaian dosis.

Cara Memakai Omeprazole yang Benar

Obat ini diminum di pagi hari sebanyak 1 kali sehari. Obat jarang sekali menimbulkan nyeri pada perut sehingga aman dikonsumsi tanpa harus terlebih dahulu makan. Namun, dokter biasanya seringkali merekomendasikan pemakaian omeprazole 2 kali dalam sehari, yaitu pagi dan sore hari.

Efek Samping Omeprazole

Pada sebagian kecil orang, obat ini bisa menimbulkan sakit pada perut dan nyeri kepala. Bila gejala ini muncul atau gejala tidak hilang setelah penghentian penggunaan omeprazole, maka disarankan untuk segera datang ke dokter. Selain nyeri pada kepala dan perut, efek samping lainnya yang mungkin timbul antara lain:

  • Rendahnya kadar kalium di darah.
  • Keadaan ini bisa menyebabkan kram pada otot-otot, aritimia (denyut jantung tidak normal), hingga kejang.
  • Semakin parahnya kemunculan gejala pada penyakit lupus.
  • Masalah pada pencernaan yang seringkali berupa diare berkepanjangan yang dapat disertai darah atau lendir.
  • Defisiensi vitamin B12 yang bisa menimbulkan gejala lemas, sariawan, kesemutan pada lengan dan tungkai, hingga mati rasa.
  • Reaksi alergi terhadap obat.