SOP Varisela / Cacar Air (Diagnosa dan Tatalaksana)

0
864
sop varisela cacar air
Gambar contoh penyakit varisela

Data standar operasional SOP varisela / cacar air untuk rujukan penegakan diagnosa dan tatalaksana penyakit di puskesmas. Selain itu, juga sebagai kelengkapan administrasi akreditasi puskesmas (Bab ke-7).

SOP Varisela atau Penyakit Cacar Air

Gambar
Lambang
Kabupaten
Diagnosis dan Penatalaksanaan Varisela
Standar Operasional Prosedur

Nomor Dokumen:
Nomor Revisi:
Tanggal Terbit:
Halaman:
gambar lambang logo puskesmas
Nama
Kabupaten
Kepala Puskesmas
ABCD

(nama kapus)
(NIP kapus)
1. PengertianVarisela adalah infeksi akut primer yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Infeksi ini mengenai kulit dan mukosa. Gejala klinis berupa gejala konstitusi, gangguan kulit polimorf dengan pola sentralisasi. Virus memiliki waktu inkubasi selama 14-21 hari.

No. ICPC II : A72 Chickenpox
No. ICD 10 : B01.9 Varicella without complication (Varicella NOS)
2. TujuanSebagai pedoman penegakan diagnosa dan penatalaksanaan penyakit varisela
3. ReferensiPERMENKES No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Pelayanan Primer.
4. Prosedural1. Alat dan Bahan
• Tensimeter
• Stetoskop
• Termometer
• Stopwatch
• Kaca pembesar

2. Hasil Anamnesis (Sifatnya Subjektif)
Keluhan pasien biasanya demam, sakit pada kepala, dan malaise. Lalu akan muncul lesi kulit berupa papula eritematosa yang dalam beberapa jam menjadi vesikel. Papula dan vesikel ini akan dirasakan gatal.

Faktor Risiko:
a. Kelompok umur anak.
b. Memiliki kotak dengan pasien varisela.
c. Dalam kondisi imunodefisiensi.

3. Hasil Pemeriksaan Fisikal dan Penunjang Sederhana (Sifatnya Objektif)
Tanda Patognomonis Fisikal:
Adanya erupsi kulit berupa papula eritema yang dalam beberapa jam menjadi vesikel. Vesikel akan terlihat seperti tetsan embun (tear drops). Vesikel akan mengeruh dan menjadi krusta. Selain kulit, vesikel juga mengenai selaput lendir mata, mulut, dan saluran pernafasan atas.

Kejadian dan kemunculan vesikel ini berkelanjutan hingga menyebabkan gambaran polimorfik khas sebagai varisela. Penyebarannya dengan pola sentrifugal.


Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan pada penyakit ini adalah tes Tzanck. Pemeriksaan ini untuk mencari keberadaan sel Tzanck yaitu sel datia berinti banyak.

4. Penegakan Diagnosis (Asesmen)
Diagnosis disimpulkan dari data anamnesa dan pemeriksaan fisik. Penyakit ini memilik beberapa dignosis banding, yaitu:
Variola.
Herpes simplex diseminata.
Coxsackie virus.
Rickettsialpox.

Komplikasi:
Penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi pneumonia, hepatitis, dan ensefalitis, dimana yang berisiko tinggi adalah orang dengan masalah imunitas.

Varisela Dalam Masa Kehamilan
Penyakit varisela dalam periode kehamilan akan meningkatkan risiko infeksi intra-uterin. Bilamana janin terkena maka bisa menimbulkan sindroma varisela kongenital.

5. Prosedur Tatalaksana Komprehensif
Prosedur Tatalaksana:
a. Hindari gesekan kulit (semisal menggaruk) untuk mencegah vesikel pecah. Dapat juga diberikan losio kelamin atau bedak untuk mengurangi rasa gatal sehingga menurunkan keinginan untuk menggaruk.
b. Pemberian nutrisi TKTP, istirahat teratur, dan mengurangi kontak fisik dengan orang lain.
c. Gejala prodromal dan konstitusi diberikan obat sesuai indikasi. Sebaiknya tidak menggunakan aspirin karena dapat menimbulkan sindroma Reye.
d. Pemberian obat antiviral secara oral, yaitu:
Acyclovir: dewasa 5 x 800 mg dalam 1 hari dan anak-anak 4 x 20 mg/kgBB (besar dosis tidak boleh melebihi 800 mg), atau
Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg per hari.

Pemberian obat tersebut selama 7-10 hari dan efektif diberikan dimulai pada 24 jam pertama setelah timbul lesi.

Konseling dan Edukasi
Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga bahwasanya varisela adalah penyakit self-limited disease pada anak dengan daya imunitas yang baik. Komplikasi bisa terjadi semisal infeksi bakteri ringan. Orang tua harus mengajari anak untuk menjaga tingkat kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar. Pasien sebaiknya dikarantina sementara agar tidak menularkan ke orang lain.

6. Kriteria Rujukan
a. Adanya masalah imunitas
b. Kemunculan komplikasi dengan derajat berat semisal pneumonia, ensefalitis, ataupun hepatitis.
5. Unit Terkait1. Poli umum
2. Labaratorium

Sekian tadi informasi tentang SOP varisela atau cacar air di puskesmas. Mudah-mudahan bermanfaat.

Baca juga: SOP gonore