Artikel ini akan berisi tanya jawab umum seputar akreditasi puskesmas. Bagi yang masih awam akan proses akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), termasuk puskesmas maka bisa membaca tulisan ini.
Perihal Akreditasi Puskesmas
Definisi akreditasi pusat kesehatan masyarakat adalah sebuah pengakuan yang diberikan oleh suatu lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan setelah puskesmas tersebut berhasil memenuhi standar akreditasi (menurut permenkes RI tahun 2015).
Akreditasi pusat kesehatan masyarakat bukanlah hal yang asal-asalan. Hal ini mendapatkan dukungan dari Permenkes No. 75 tahun 2014 mengenai puskesmas. Pada pasal 39 ayat 1 berbunyi “Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib di akreditasi secara berkala paling sedikit 3 tahun sekali”.
Selain itu juga pada Permenkes No. 46 tahun 2015, mengenai akreditasi pusat kesehatan masyarakat, klinik pratama, tempat praktik mandiri dokter atau dokter gigi. Permenkes ini juga yang menjadi pedoman untuk seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) agar mempersiapkan akreditasi pada wilayah masing-masing.
Konsep penyelenggaraan kegiatan ini yaitu:
– Peningkatan peran dinas kesehatan dalam melakukan pembinaan dan proses akreditasi.
– Peningkatan fokus pada usaha promotif dan preventif serta program prioritas nasional
– Peningkatan efisiensi persiapan dan penyelenggaraan akreditasi.
Akreditasi pusat kesehatan masyarakat memiliki tujuan sebagai sarana pembinaan peningkatan mutu dan kualitas kinerja melalui proses perbaikan yang berkelanjutan terhadap sistem manajemen mutu, penyelenggaraan program, pelayanan usaha kesehatan, dan penerapan manajemen resiko.
Manfaat nya dapat dinilai dari 3 aspek, antara lain:
1. Untuk Dinas Kesehatan
Hal ini merupakan sarana peningkatan kualitas dan mutu kinerja melalui proses perbaikan yang berkelanjutan terhadap sistem manajemen, mutu, penyelenggaraan usaha kesehatan masyarakat dan perorangan, dan manajemen resiko.
2. Untuk Puskesmas
– Menciptakan keunggulan yang berdaya saing
– Memberikan jaminan pelayanan kesehatan primer yang memiliki kualitas mumpuni.
– Meningkatkan pendidikan dan pengetahuan staf.
– Memahirkan pengelolaan risiko kesehatan.
– Menciptakan dan menjaga kerja sama tim antar staf.
– Meningkatkan reliabilitas pelayanan, ketertiban dokumentasi, dan disiplin pekerjaan.
– Menciptakan suasana dan lingkungan yang aman dalam melakukan pekerjaan.
3. Untuk pasien dan masyarakat
– Menumbuhkan kepercayaan masyarakat.
– Mendapatkan jaminan kualitas pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai.
Ada empat tingkatan hasil akreditasi pusat kesehatan masyarakat, yaitu dasar, madya, utama, dan paripurna.
Nah, itu tadi beberapa pertanyaan dan jawaban yang bisa kami bagikan. Bilamana ada update informasi maka kami akan membagikannya pada halaman ini. Semoga bermanfaat.
