Apakah Apabila Luka Robek Didiamkan Dapat Terjadi Bahaya?

0
799
vulnus laceratum luka robek
Apakah apabila terjadi luka robek dan didiamkan maka dapat terjadi komplikasi berbahaya? Sumber gambar: https://pixabay.com/id/photos/luka-cedera-sakit-band-aid-661999/

Artikel ini akan membahas mengenai apakah apabila luka robek didiamkan dapat terjadi suatu bahaya? Pertanyaan ini cukup sering diajukan oleh para pembaca. Hal ini dikarenakan seringkali para pasien yang mengalami luka robekan merasa was-was antara menghadapi komplikasi luka robek yang tidak dijahit atau nyeri ketika dijahit.

Jadi, kami ingin ingatkan bahwasanya nyeri ketika dalam proses penjahitan luka hanya dirasakan di awal proses yaitu pembiusan. Bilamana proses pembiusan dilakukan dengan baik dan benar maka biasanya tahapan penjahitan akan lebih mudah dilakukan dan pasien merasakan nyeri yang minimal.

Perlu dipahami juga bahwasanya tidak semua luka robek dapat dirawat tanpa bantuan tenaga medis. Luka robek yang dalam dan diiringi perdarahan seharusnya ditangani oleh dokter dan tenaga medis. Oleh karena akan muncul berbagai macam komplikasi nyata hingga kematian bilamana tidak ditangani dengan serius.

Ciri-Ciri Luka Robek Yang Membutuhkan Pertolongan Tenaga Medis

Beberapa hal yang harus Anda pahami tentang luka kami jelaskan secara rinci di bawah ini. Ada kriteria luka robek yang harus Anda konsultasikan (dibawa) dengan dokter atau tenaga medis, yaitu:

  • Luka dengan kedalaman lebih dari 1 cm.
  • Perdarahan yang berlangsung lebih dari 20 menit (perdarahan tidak kunjung berhenti walaupun setelah dilakukan penekanan pada area luka).
  • Luka yang disebabkan oleh kecelakaan serius.

Risiko Luka Robek Bilamana Tidak Dilakukan Penjahitan

Nah, apabila terjadi luka robek dan didiamkan maka dapat terjadi risiko apa saja? apabila terjadi luka robek dan didiamkan maka dapat terjadi infeksi. Biasanya pertandanya adalah terbentuknya nanah yang berwarna kuning, kehijauan, atau coklat disertai dengan bau yang busuk. Pasien akan merasakan demam akibat proses infeksi. Lebih lanjut lagi, bilamana infeksi ini tidak ditatalaksana secara cepat dan tepat maka akan menyebabkan keadaan yang mengancam nyawa. Beberapa diantara keadaan tersebut antara lain:

Tetanus

Infeksi tetanus dapat menimbulkan gejala kekakuan pada otot leher dan rahang. Selain itu, ini juga bisa mengakibatkan kejang-kejang hingga kematian. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani. Pada umumnya tanda dan gejala akan muncul pada hari ke 4 hingga ke 21 setelah luka mengalami infeksi.

Fascitis Nekrotikanas

Fasitis nekrotikan adalah suatu jenis infeksi yang terjadi pada jaringan lunak. Penyebabnya adalah bakteri Clostridium dan Streptokokus. Bila tidak segera mendapatkan penatalaksanaan maka penyakit ini bisa berkembang menjadi sepsis (bentuk komplikasi berbahaya akibat infeksi) dan kegagalan ginjal.

Selulitis

Selulitis adalah suatu jenis infeksi pada kulit yang tidak secara langsung berkontak dengan luka. Biasanya penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri Streptococcus dan Staphylococcus aureus. Selulitis juga akan menimbulkan komplikasi berbahaya bila tidak mendapatkan tatalaksana yang baik, yaitu:

  • Gangren
  • Infeksi tulang
  • Limfadenitits
  • Infeksi pembuluh darah
  • Sepsis

Selain berbagai komplikasi yang telah disebutkan di atas, luka robek yang tidak dijahit juga akan berkemungkinan gagal untuk menjadi sembuh ataupun luka akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh (gangguan penyembuhan luka). Tentunya hal ini akan menimbulkan dampak secara fisik dan psikis bagi si pasien.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai apabila terjadi luka robek dan didiamkan maka dapat terjadi hal-hal yang berkemungkinan menimbulkan bahaya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.

Baca juga: Pertolongan Pertama Pada Luka Robek