Heartburn Biasa Atau Gejala Asam Lambung Naik?

0
589
heartburn biasa atau gejala asam lambung naik
Ilustrasi mulas karena penyakit asam lambung naik.

Pernahkah Anda mengalami heartburn atau mulas? Heartburn adalah sensasi seperti terbakar pada area ulu hati, dada, hingga tenggorokan. Biasanya ini menunjukkan adanya penyakit asam lambung (GERD). Namun, apakah yang Anda alami heartburn biasa atau gejala asam lambung naik?

Apakah Heartburn Biasa atau Gejala Asam Lambung Naik (GERD)?

Hampir setiap orang pernah mengalami gejala heartburn. Sensasi panas terbakar ini juga merupakan tanda dan gejala penyakit GERD. Untuk itu disarankan berkonsultasi dengan dokter bila mengalami:

  • Frekuensi heartburn 2 kali atau lebih dalam 1 minggu.
  • Kualitas heartburn semakin hari semakin parah.
  • Heartbun sering terjadi di malam hari hingga membangunkan tidur.
  • Timbul nyeri atau kesulitan sewaktu proses menelan
  • Timbul nyeri ulu hati atau tenggorokan yang mengganggu kualitas hidup harian.

Gejala dan Karakterisik GERD

Penyakit asam lambung (refluks gastroesofagus), atau GERD (gastroesophageal reflux disease), adalah gangguan yang sangat umum. Gastroesophageal mengacu pada organ lambung dan kerongkongan. Refluks mengacu pada aliran balik isi lambung baik yang asam atau tidak asam ke dalam esofagus. Hingga saat ini belum diketahui penyebab tunggal GERD ini. Hal ini terjadi ketika lemahnya pertahanan esofagus sehingga mudah dilewati oleh isi lambung.

Terdapat sekumpulan otot di perbatasan antara esofagus bawah dan lambung. Otot-otot ini membentuk katup yang disebut dengan lower esophageal sphincter (LES). Sfingter ini bersama-sama dengan diafragma akan bersinergi menjadi penghalang untuk mencegah terjadinya refluks cairan isi lambung. Bilamana katup ini mengalami masalah, semisal rileks pada waktu yang tidak tepat maka terjadilah regurgitasi (mengalir kembali) komponen isi lambung.

GERD ditandai dengan gejala dan/ atau kerusakan jaringan yang diakibatkan oleh paparan berulang dan lama pada lapisan kerongkongan terhadap cairan isi lambung. Bilamana telah terjadi kerusakan jaringan, individu tersebut bisa disebut menderita esofagitis atau GERD erosif. Bila tidak terjadi kerusakan jaringan, tetapi tetap menimbulkan gejala maka disebut sebagai GERD non-erosif.

Gejala GERD sering menetap, seperti heartburn yang berlangsung kronis dan regurgitasi asam lambung. Namun, terkadang tidak ditemui kemunculan gejala yang jelas. Untuk kasus seperti ini biasanya diagnosis GERD ditegakkan saat telah terjadi komplikasi.

Gejala GERD dan tingkat keparahan nya bervariasi untuk setiap individu. Mayoritas orang dengan GERD memiliki gejala ringan, tanpa bukti kerusakan jaringan dan sedikit risiko berkembang menjadi kasus komplikasi.

Periode Heartburn

Heartburn yang bersifat periodik adalah salah satu gejala yang dialami banyak orang. Jika terjadi sesekali setelah makan dan kurang dari sekali per minggu, kemungkinan derajat penyakit nya rendah.

Heartburn yang terjadi lebih sering dari sekali seminggu, menjadi lebih parah, atau terjadi pada malam hari dan membangunkan seseorang dari tidur, mungkin merupakan tanda dari kondisi yang lebih serius. Pada keadaan ini, konsultasi dengan dokter sangat disarankan. Untuk gejala heartburn yang terjadi sesekali – jika telah terjadi selama 5 tahun atau lebih, atau dikaitkan dengan kesulitan sewaktu menelan – dapat menandakan adanya suatu kondisi yang lebih serius.

Individu yang mengalami heartburn yang kronis akan memiliki risiko yang lebih besar untuk mendapatkan komplikasi. Beberapa komplikasi diantaranya adalah penyempitan atau penyakit pra-kanker yang berpotensi yang melibatkan perubahan sel di kerongkongan yang disebut Barrett’s esophagus.

Untuk lebih lengkap pembahasan tentang gejala GERD ini silahkan baca di tautan ini: Gejala asam lambung.

Kesimpulan, Heartbutn Bukan Satu-Satunya Gejala GERD

Heartburn kronis adalah gejala GERD yang paling umum. Regurgitasi asam (bahan refluks hingga ke rongga mulut) adalah gejala umum lainnya. Tetapi banyak gejala yang kurang umum selain heartburn yang mungkin berhubungan dengan GERD. Beberapa diantaranya yaitu:

  • Sering mengeluarkan sendawa,
  • Kesulitan atau merasakan nyeri sewaktu proses menelan,
  • Waterbrash (jumlah air liur berlebih secara tiba-tiba),
  • Disfagia (sensasi makanan tertempel di area kerongkongan),
  • Nyeri dan/ atau radang tenggorokan bersifat kronis,
  • Nyeri dan/ atau peradangan pada gusi,
  • Erosi enamel gigi,
  • Suara berubah menjadi serak terutama di waktu pagi hari,
  • Rasa asam di mulut, dan/ atau
  • Bau mulut.


Nyeri dada pada heartburn biasanya merupakan indikasi refluks asam. Namun demikian, rasa sakit atau ketidaknyamanan semacam ini harus tetap dan segera mendapatkan penilaian medis. Kemungkinan kondisi jantung harus selalu dikecualikan terlebih dahulu.

Meredakan gejala setelah terapi percobaan dua minggu dengan inhibitor pompa proton (obat resep yang menghambat sekresi asam lambung) adalah indikasi bahwa GERD adalah penyebabnya. Ini juga dapat dikonfirmasi dengan pemantauan pH, yang mengukur tingkat refluks asam ke kerongkongan dan setinggi laring.

  • Sumber:
    • Aboutgerd.org (2019): Overview: Symptoms of GERD