Keputihan Saat Hamil

10
1683
keputihan saat hamil
Keputihan normal dan tidak normal saat hamil

Keputihan saat hamil biasanya adalah keadaan yang normal. Bila telah terjadi perubahan warna dan disertai berbagai tanda dan gejala khas maka ini sudah tidak normal lagi. Bisa saja ini menjadi pertanda gejala infeksi atau penyakit lainnya. Yuk kita simak penjelasan penyebab dan cara mengatasi keputihan saat hamil di bawah ini.

Keputihan Dalam Masa Kehamilan

Nah, telah kita ketahui bahwasanya keputihan dalam masa hamil bisa merupakan suatu yang normal dan tidak normal. Jadi, jangan langsung panik bila Anda seorang bumil yang mengalami keputihan dalam periode kehamilan. Teliti dahulu apakah keputihan yang dialami adalah hal yang wajar atau merupakan suatu penyakit yang perlu berkonsultasi dengan dokter. Yuk kita simak penjelasan lengkapnya.

1Perbedaan Keputihan Normal dan Tidak Normal

Jelasnya warna keputihan saat hamil antara yang normal dan tidak normal pasti akan berbeda. Namun untuk lebih memahaminya, silahkan lihat perbedaan mana keputihan yang normal dan mana yang merupakan indikasi dari suatu penyakit.

Keputihan NormalKeputihan Tidak Normal
Tidak berbau busuk, amis, dan anyir dengan derajat kuatCairan kental dan berbau busuk.
Normalnya warna keputihan saat hamil adalah bening atau putih susu jernih.Terasa panas dan gatal pada vagina dan sekitarnya. Bila dibiarkan dapat menimbulkan nyeri panggul dan perdarahan
Teksturnya licin dan lengket, bisa encer atau kental.Jumlah cairan dapat banyak bisa seperti menstruasi
Cukup banyak dengan tekstur licin dan basah, biasanya beberapa hari di antara siklus haid atau selama ovulasi.Warna kuning, hijau, atau cokelat yang kadang disertai darah.

2Penyebab Keputihan Saat Hamil

Apa Yang Menyebabkan Terjadi Keputihan Yang Normal Sewaktu Kehamilan?
Dalam masa kehamilan, kondisi leher rahim dan dinding vagina menjadi lebih lembut. Hal ini mengakibatkan produksi lendir vagina akan bertambah jumlahnya. Selain itu, peningkatan produksi lendir ini juga dipengaruhi oleh peningkatan jumlah hormon estrogen, kenaikan laju aliran darah ke daerah leher rahim, sisa ekskresi dari rahim dan vagina, mikroorganisme normal vagina, dan sel-sel dinding vagina yang telah mati selama masa kehamilan.

Jadi, bila Anda merasakan keputihan yang bertambah jumlahnya selama kehamilan tidak perlu khawatir dan panik berlebihan. Pada umumnya keadaan ini masih dalam batasan aman asalkan keputihan tetap memiliki warna yang bening atau pun putih layaknya susu dan tidak atau hanya sedikit mengeluarkan bau. Keputihan dengan sifat seperti ini masih dikatakan normal.

Keputihan Saat Hamil Muda Normalkah?

Banyak bumil yang bertanya keputihan saat hamil muda bahayakah? Ini sebenarnya telah dijelaskan di atas. Bahwa keadaan ini masih dalam batas normal karena berhubungan dengan faktor hormonal dan keadaan leher rahim dan vagina. Namun, dikatakan normal sepanjang tidak menunjukkan ciri ciri keputihan yang tidak normal sebagaimana telah dideskripsikan pada tabel di atas.

Keputihan Saat Hamil Tua Apakah Wajar?

Keputihan saat hamil tua sebenarnya juga wajar dan sama halnya denga diwaktu hamil muda. Hal ini juga diakibatkan oleh pengaruh hormonal dan perubahan kondisi serviks. Namun, pada periode ini juga akan diakibatkan oleh tekanan kepala bayi yang sudah meningkat pada serviks.

Kapan Dikatakan Keputihan Tidak Normal?
Ibu hamil harus memiliki sikap waspada dan hati-hati soal masalah keputihan ini. Bila warna keputihan saat hamil berubah menjadi berwarna kuning, abu-abu, atau bahkan hijau apalagi disertai oleh bau yang tidak enak dan bercak darah maka harus memeriksakan diri ke dokter. Hal ini bisa disebabkan oleh penyakit infeksi atau masalah pada kehamilan.

Penyakit Yang Menjadi Penyebab Keputihan Saat Hamil

Keputihan saat hamil yang normal dikenali dengan pengeluaran cairan jernih atau putih yang tidak berbau. Namun, oleh karena adanya perubahan hormon dan bentuk tubuh dalam masa kehamilan maka para bumil lebih rentan terkena infeksi vagina. Oleh sebab itu, keputihan seringkali berubah sehingga menjadi pertanda adanya infeksi, yaitu:

1. Vaginosis Bakterialis
Penyakit vaginosis bakterialis timbul lantaran perubahan hormon yang menyebabkan pertumbuhan bakteri yang terlalu banyak pada organ vagina. Keadaan ini bisa menyebabkan bayi menjadi lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah. Vaginosis bakterialis ini biasanya diiringi dengan gejala:

  • Rasa gatal di daerah sekitaran vagina
  • Keluar cairan dengan warna abu-abu keputihan
  • Rasa sakit saat proses buang air kecil.

Kadang keadaan ini bisa hilang dan sembuh sendiri. Namun, pada beberapa kasus membutuhkan penggunaan obat-obatan jenis antibiotik. Bila tidak diobati dengan baik seringkali penyakit ini menimbulkan komplikasi penyakit infeksi pada radang panggul.

2. Infeksi Jamur’
Akibat perubahan dan peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan maka berdampak juga terhadap pertumbuhan jamur. Salah satu jamur alami di vagina yang dapat meningkat pertumbuhannya adalah Candida. Jamur Candida ini dapat menjadi penyebab keputihan saat hamil yang abnormal. Beberapa tanda dan gejala infeksi jamur Candida ini adalah:

  • Keluar cairan dengan warna putih kekuningan yang bisa berbau atau pun tidak.
  • Timbul nyeri saat melakukan hubungan dengan pasangan.
  • Vagina dan bagiannya (seperti labia) mengalami kemerahan dan pembengkakan.
  • Timbul rasa gatal atau nyeri pada area vagina (kadang juga dirasakan nyeri seperti terbakar pada vagina ketika proses buang air kecil).

Pada kasus ini, pasien harus berkonsultasi dengan dokter kandungan. Biasanya dokter akan memberikan resep obat antijamur yang sifatnya sistemik atau lokal. Pemberian obat ini bergantung dengan gejala yang dirasakan dan kondisi kehamilan yang sedang dijalani.

3. Streptococcus Grup B (SGB)
Bakteri SGB ini bisa ada pada salah satu dari 4 perempuan yang sehat. Pada beberapa kasus, SGB dapat menimbulkan penyakit infeksi saluran kencing (ISK) yang sifatnya serius. Berbagai gejala ISK yang muncul seperti air kencing berubah menjadi keruh, nyeri seperti terbakar sewaktu buang air kecil, dan frekuensi buang air kecil semakin sering.

Penularan infeksi SGB ke janin harus dicegah. tidak jarang dokter akan memberikan resep obat antibiotik saat ibu memasuki masa persalinan. Sampai saat ini belum ditemukan langkah dan cara yang baik dan tepat guna mencegah keadaan ini.

4. Trikomoniasis
Bakteri penyebab penyakit trikomoniasis ini tumbuh di dalam vagina. Bakteri dapat berpindah dan menyebar dengan perantaraan hubungan seksuil. Gejala yang sering timbul adalah keluarnya cairan berbusa dengan warna kuning kehijauan dan disertai dengan bau yang busuk, rasa gatal, dan nyeri seperti terbakar di vagina, terutama saat melakukan hubungan seksuil.

Bila Anda mengalami salah satu tanda dan gejala yang disebutkan di atas maka periksakanlah diri Anda ke dokter kandungan. Jangan memilih obat-obatan bebas yang dapat dibeli di toko obat. Ingat bahwa Anda sedang hamil dan harus perlu terapi dan pengobatan khusus oleh yang berkompeten.

Gambar Keputihan Saat Hamil

Mungkin banyak yang penasaran bagaimana sebenarnya gambar keputihan saat hamil itu. Berikut ini kami bagikan video singkat tentang beberapa jenis keputihan baik yang normal dan tidak normal. Gambar ini diperuntukkan untuk pemahaman para pembaca. Gambar pada video ini tidak hanya keputihan pada waktu kehamilan, tetapi juga pada saat sebelum menstruasi, ovulasi, dan pada penyakit tertentu. Silahkan disimak baik-baik.

3Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil

Banyak yang meminta tips cara menghilangkan keputihan saat hamil. Sebelum kita beralih kepada pengobatan maka sebaiknya seorang ibu hamil melakukan berbagai pencegahan. Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan. Pencegahan sedini mungkin akan mengurangi risiko terjadinya komplikasi pada ibu dan janin.

Cara Mencegah Infeksi Selama Kehamilan

Supaya keputihan dalam masa hamil yang normal tidak menjadi suatu penyakit yang seringkali karena infeksi maka lakukanlah beberapa hal di bawah ini:

  • Segera ganti baju setelah beraktivitas seperti olahraga, berenang, dan kegiatan yang menimbulkan lembab pada pakaian lainnya.
  • Hindari menggunakan pakaian yang ketat khususnya berbahan nilon, bila perlu tidur tanpa menggunakan celana dalam.
  • Pergunakan pakaian yang berjenis bahan katun alami supaya kelembaban berkurang sehingga pakaian tidak menjadi media pertumbuhan bakteri.
  • Budayakan mencuci tangan sebelum memegang organ kemaluan.
  • Perhatikan cara cebok setelah buang air besar yaitu dengan cara membasuh dari arah depan ke belakang.
  • Jangan sering menahan-nahan buang air kecil.
  • Minum air putih yang cukup agar pengeluaran urin teratur sehingga lebih sering membuang racun dan bakteri yang berada di saluran kencing.
  • Dianjurkan untuk konsumsi karbohidrat yang kompleks dan jenis biji-bijian yang utuh untuk pencegahan terciptanya lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri.
  • Pakailah kondom saat melakukan hubungan seksuil.
  • Sebaiknya hindari pemakaian sabun, pembalut, dan tisu dengan aroma yang kuat untuk membersihkan organ kewanitaan.
  • Jangan gunakan pewangi vagina karena mempunyai risiko untuk menutup sistem sirkulasi ke vagina.

Tips Mengatasi Keputihan Dalam Kehamilan

Bila ternyata keputihan dalam periode kehamilan adalah suatu yang normal maka tidak ada yang bisa dilakukan untuk usaha pencegahan nya. Sebelum masa kehamilan saja hal ini bisa terjadi apalagi setelah memasuki masa kehamilan. Cara mengatasi keputihan saat hamil yaitu cukup atasi hal ini dengan memanfaatkan pantyliner yaitu alas layaknya pembalut yang berfungsi menyerap kelebihan cairan vagina yang dihasilkan. Agar Anda tetap nyaman dalam menjalankan aktivitas.

Bilamana dengan penggunaan pantyliner dan telah melakukan upaya pencegahan yang disebutkan di atas keputihan masih dirasakan menetap atau bahkan bertambah parah maka sebaiknya disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memberikan obat sesuai dengan penyebab keputihan. Pertimbangan pemberian obat pun dilakukan berdasarkan derajat penyakit dan kondisi kehamilan.

Nah, itu tadi artikel Informasi kehamilan berkenaan dengan keputihan yang terjadi dalam masa kehamilan. Simak juga berbagai info kesehatan lainnya di blog ini. Semoga bermanfaat.

  • Sumber:
    • Baby Center UK (2017). Vaginal discharge in pregnancy.
    • Schaeffer, J. Healthline (2017). Vaginal Discharge During Pregnancy: What’s Normal?
    • Baby Center (2017). Vaginal discharge during pregnancy.
    • American Pregnancy Association (2015). Vaginal Discharge During Pregnancy.
    • Bellis, L. Parents. Vaginal Infections During Pregnancy.
    • Healthline (2015). Infections in Pregnancy: Bacterial Vaginosis.
    • NHS Choices UK (2015). Keeping your vagina clean and healthy.

10 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini