Penyebab Hiperpireksia Itu Apa?

0
605
penyebab hiperpireksia itu apa
Ilustrasi demam yang sangat tinggi (hyperpyrexia).

Dalam dunia kedokteran ada istilah hyperpyrexia. Ini adalah suatu keadaan dimana demam yang dialami seseorang menjadi sangat tinggi. Nah, kali ini kita akan membahas penyebab hiperpireksia itu apa saja. Yuk disimak!

Hal Yang Menjadi Penyebab Hiperpireksia Itu Apa Saja?

Apa itu Hiperpireksia?

Pada kasus hyperpyrexia dan sebagian besar kasus demam lainnya, otak memberi tahu tubuh untuk menaikkan suhu dasar (suhu acuan) di atas normal. Tubuh akan memberikan respon pesan otak lalu menaikkan suhunya ke garis dasar (acuan) yang baru. Reaksi ini biasanya terjadi sebagai akibat dari infeksi atau pun trauma.

Hiperpireksia berbeda dengan hipertermia. Hipertermia adalah istilah medis untuk kenaikan suhu tubuh yang tidak terkontrol karena jumlah panas tubuh yang berlebihan.

Mengapa disebut tidak terkontrol? Pada hipertermia, otak tidak mengatur kenaikan suhu seperti pada demam lainnya. Di sini, tubuh tidak dapat menangani panas yang datang dari penyebab lingkungan sehingga badan menjadi terlalu panas.

Sebagai contoh adalah kasus heat stroke. Keadaan heat stroke disebabkan oleh hipertermia, dan bukan karena hyperpyrexia.

Penyebab Hiperpireksia

Pada umumnya, kasus hyperpyrexia berhubungan dengan penyakit infeksi virus atau bakteri. Namun, ada juga penyebab lainnya. Beberapa penyebab lain termasuk yang berikut:

1. Perdarahan Intrakranial

Dalam beberapa kasus, perdarahan di otak yang dikenal sebagai perdarahan intrakranial dapat menyebabkan hiperpireksia. Kecelakaan atau trauma kepala dan stroke lainnya adalah penyebab paling mungkin dari pendarahan intrakranial.

Mengapa bisa timbul hyperpyrexia? Pendarahan di otak ini bisa memberikan pengaruh pada salah satu area otak yang disebut hipotalamus. Nah, di hipotalamus inilah tempat pengatur suhu dasar (suhu acuan) normal tubuh.

2. Sepsis

Dalam kasus yang jarang terjadi, hyperpyrexia dapat terjadi akibat sepsis. Sepsis adalah respon oleh sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi yang diderita. Respon pada sepsis ini memiliki potensi untuk mengancam jiwa. Respon sistem kekebalan tubuh yang luar biasa masuk ke dalam darah, yang dapat menyebabkan kerusakan atau kegagalan organ.

3. Anestesi

Orang-orang bisa mengalami hyperpyrexia karena efek samping langsung dari prosedur anestesi umum. Hal ini biasanya terjadi pada individu yang memiliki penyakit otot. Dalam kasus ini, suhu seseorang dapat naik dengan cepat saat di bawah anestesi sehingga mengharuskan dokter untuk melakukan penyesuaian.

4. Hiperpireksia pada anak-anak

Sindrom atau penyakit Kawasaki adalah penyebab potensial hyperpyrexia, terutama pada anak-anak. Sindrom Kawasaki menyebabkan peradangan pada pembuluh darah arteri yang berukuran sedang di seluruh tubuh. Salah satu tanda penyakit Kawasaki adalah demam tinggi, yang dapat menyebabkan hiperpireksia jika tidak segera diobati.

Nah, itu tadi penjelasan dan rincian penyebab hiperpireksia itu apa saja. Mudah-mudahan bermanfaat.

Untuk medis, baca juga: Kode ICD 10 Hiperpireksia

  • Sumber:
    • DrZuhdy.com (2020): Hiperpireksia: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
    • Medicalnewstoday.com (2017): Hyperpyrexia: What to know about a high fever