Pada artikel ini kami akan menjawab pertanyaan benarkah sesak nafas karena asam lambung sembuh dengan sendirinya? Pertanyaan ini datang dari pembaca yang khawatir tentang sesak nafas yang ia rasakan. Oleh karena, pada masa pandemi COVID-19 ini sesak nafas menjadi gejala penyakit yang menakutkan.
Sesak Nafas Pada Penyakit Asam Lambung
Pertanyaan
Dok, Perkenalkan nama saya Angel. Saya sudah didiagnosis dokter menderita penyakit asam lambung. Akhir-akhir ini saya merasakan sesak dan perut kembung. Apakah sesak yang saya rasakan ini berbahaya dan bisakah sesak nafas ini hilang dengan sendirinya?
Jawaban
Sebelum kami menjawab mari kita kenali dan pahami terlebih dahulu mengapa penyakit asam lambung ini menyebabkan sesak. Yuk simak bahasannya di bawah ini.
Kenapa Asam Lambung Naik Dapat Membuat Sesak Nafas?
Selain masalah pernafasan, sesak nafas juga dapat disebabkan oleh penyakit asam lambung yang baru terjadi atau yang sudah lama atau kronis. Umumnya sesak yang timbul pada penyakit yang baru terjadi diakibatkan oleh mengumpulnya gas (akibat produksi berlebihan cairan isi lambung) di lambung.
Hal ini menyebabkan perut terasa kembung. Perut yang kembung ini akan menekan diafragma (batas bawah paru-paru) ke arah atas. Pada akhirnya akan mempersempit ruang pengembangan paru-paru. Penderitanya akan merasakan nafas tidak puas sehingga harus menarik nafas dengan kuat-kuat. Pada sesak nafas ini tidak ditemukan gejala radang tenggorokan, batuk, dan bunyi mengi seperti penderita asma.
Penyakit asam lambung pun bisa telah berlangsung kronis (atau telah diderita dalam waktu yang lama). Bila ini terjadi maka sesak biasanya diakibatkan oleh komplikasi dari penyakit GERD ini. Yaitu berupa peradangan tenggorokan dan paru-paru akibat iritasi cairan asam lambung.
Kita tahu bahwa refluks cairan isi lambung dapat sampai ke tenggorokan. Cairan ini akan mengiritasi dan merusak lapisan permukaan tenggorokan. Hal ini akan menyebabkan rasa tercekik, nyeri, atau panas pada area leher. Bila terjadi dalam waktu yang lama maka dapat menyebabkan radang tenggorokan, batuk, hingga sesak nafas.
Selain itu, bila cairan isi lambung masuk lebih jauh ke melewati tenggotokan ke bronkus, bronkiolus, dan jaringan paru maka hal ini juga akan menimbulkan peradangan. Bila tidak diberikan tatalaksana dan pengobatan yang tepat maka dapat menyebabkan penyakit penyempitan saluran nafas (ditandai dengan muncul bunyi mengi seperti pada orang asma) dan pneumonia. Otomatis hal ini akan menimbulkan sesak pada penderitanya.
Jadi, bisakah sesak nafas karena asam lambung sembuh dengan sendirinya?
Untuk kasus pertama jawabannya ya. Anda tidak perlu minum obat, cukup menjaga pola makan dan pola hidup yang sehat saja. Hindari jenis makanan dan minuman yang menimbulkan kembung sehingga memperparah derajat sesak nafas. Jauhi kebiasaan merokok, konsumsi minuman berlakohol, dan lakukan olahraga yang rutin. Dengan berkurangnya jumlah gas di lambung (perut tidak kembung lagi) maka sesak nafas pun akan ikut berkurang.
Baca lebih lanjut: Cara mengatasi asam lambung naik tanpa obat
Namun, untuk kasus kedua jawabannya tidak. Anda harus mengenali kasus kedua ini dengan kemunculan gejala nyeri tenggorokan, batuk berdahak, dan sesak nafas dengan kemunculan suara mengi.
Sesak nafas pada kasus ini harus diobati dengan penggunaan obat-obatan yang berfungsi melebarkan jalan nafas, membersihkan dan mengurangi lendir-lendir di saluran nafas, dan mengurangi jumlah dan produksi cairan isi lambung. Silahkan temui dokter Anda untuk menentukan jenis dan dosis obat yang harus diminum.
Info buat koder: Kode Diagnosa GERD
Sumber:
drzuhdy.com