Cara Memijat Perut Untuk Mengobati Penyakit Asam Lambung Naik

0
704
cara memijat perut untuk mengobati penyakit asam lambung naik
Sumber: Free license Pixabay.com

Pada artikel ini kami akan berbagi informasi mengenai bagaimana cara memijat perut untuk mengobati penyakit asam lambung naik. Info yang kami bagikan akan kami sandarkan kebenarannya pada hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti dan ilmuwan. Mari kita simak ulaasn penjelasannya di bawah ini.

Teknik Cara Memijat Perut Untuk Pengobatan Penyakit GERD

Berdasarkan percobaan terdahulu, melakukan pijatan pada jaringan ikat di area sekitar diafragma dapat secara signifikan mengurangi gejala refluks asam lambung pada penderita GERD. Tentunya info ini sangat menggembirakan karena zaman saat ini sudah terlalu bergantung kepada antibiotik dan obat medis lainnya.

Beberapa orang peneliti akhir-akhir ini melakukan penyelidikan untuk menghindari ketergantungan terhadap obat medis dalam rangka penyembuhan GERD. Hailing dari Departemen Fisioterapi Fakultas Kedokteran di Universidad CEU Cardenal Herrera of Valencia mempublikasikan temuannya dalam laporan jurnal. Para peneliti memfokuskan riset mereka pada orang-orang yang mengalami GERD.

Refluks asam lambung terjadi bilamana isi dari rongga lambung, termasuk asam lambung naik ke atas ke bagian kerongkongan (esofagus). Hal ini akan menyebabkan sensasi terbakar yang tidak nyaman yang dikenal dengan istilah heartburn.

Bagi orang dengan GERD, refluks asam lambung dapat menjadi suatu kejadian yang lumrah. Namun, hal ini sangat memberikan dampak yang signifikan bagi kualitas hidup mereka.

Pilihan pengobatan saat ini umumnya melibatkan penggunaan jangka panjang obat medis berupa penghambat pompa proton (proton pump inhibitors – PPIs). Walaupun obat ini banyak dilaporkan sebagai obat yang efektif, akan tetapi juga menimbulkan efek samping bagi sebagian orang dan meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.

Para ilmuwan yang terlibat pada banyak riset melakukan investigasi apakah jenis pijatan yang disebut dengan myofascial release (MFR) atau pijat miofasial dapat meringankan gejala GERD.

Apa itu Myofascial Release (MFR)?

Myofascial release adalah jenis teknik pijatan yang berfokus pada fasia. Profesor Dolores Arguisuela, wakil direktur penelitian, menjelaskan bahwasanya fasia adalah jaringan ikat yang membungkus keseluruhan struktur tubuh, semisal otot, tulang, pembuluh darah, dan organ-organ. Ini berfungsi untuk mendukung dan menopang, mengalirkan ketegangan antara struktur yang dibungkusnya.

Menurut ulasan MFR, tekniknya adalah terapi manual yang melibatkan penerapan peregangan beban ringan dan durasi yang lama pada kompleks miofasial. Hal ini dimaksudkan untuk mengembalikan bentuk struktur menjadi optimal, meredakan nyeri, dan memperbaiki fungsi.

Para peneliti ingin memahami apakah MFR dapat mengurangi refluks asam lambung, memperbaiki kualitas hidup, dan mengurangi penggunaan obat-obat medis yang dipakai. Mereka menjelaskan bahwa intervensi MFR yang mereka desain untuk digunakan pada riset untuk meregangkan serat-serat otot diafragma.

Diafragma adalah otot penghalang yang memisahkan rongga perut dan rongga dada. Para ilmuwan memokuskan untuk memijat fasia di sekitar diafragma karena otot ini berbatasan langsung dengan bagian atas lambung dan memiliki peran dalam mengehtikan refluks asam lambung ke kerongkongan (esofagus).

Pijatan vs Refluks Asam Lambung

Dalam penelitian mereka mengambil 30 orang peserta atau partisipan yang berusia 18 sampai 80 tahun yang menderita penyakit asam lambung naik. Setengah dari partisipan ini menerima terapi MFR langsung dari terapis yang profesional dan berpengalaman. Sementara itu, setengah sisanya mendapatkan terapi pijat palsu.

Setiap partisipan memperoleh empat sesi pijatan masing-masing 25 menit. Ini dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu. Selama sesi MFR ini berlangsung, terapis menggunakan 6 teknik yang menargetkan fasia diafragma. Bagi mereka yang mendapatkan terapi pijatan palsu juga mendapatkan 6 teknik akan tetapi tidak berfokus penekanan pada area fasia.

Para ilmuwan menilai pengaruh dari terapi MFR ini menggunakan tiga pengukuran, yaitu:

  1. tingkat keparahan dan frekuensi timbulnya gejala GERD, diukur dengan menggunakan 12 item kuesioner
  2. kualitas hidup, dinilai dengan menggunakan 36 item kuesioner
  3. Penggunaan PPI, diukur dalam miligram obat yang diminum partisipan.

Para peneliti melakukan pengukuran pada waktu sebelum sesi pertama MFR, setelah 1 minggu MFR, dan 2 minggu setelah sesi terakhir MFR.

Dibandingkan dengan kelompok yang mendapat terapi pijatan palsu, pada waktu 2 minggu setelah sesi terakhir, terdapat kelompok yang menunjukkan perbaikan yang signifikan berupa meredanya gejala GERD yang dialami dan meningkatnya kualitas hidup. Para peserta di kelompok ini juga lebih sedikit menggunakan obat golongan PPIs.

“Temuan awal ini menunjukkan bahwa penerapan protokol MFR yang diaplikasikan pada riset ini dapat menurunkan gejala dan penggunaan obat PPIs serta meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit GERD nonerosif sampai empat minggu setelah akhir pengobatan.”

Kesimpulan

Meskipun teknik pijatan MFR ini menunjukkan adanya hasil yang baik, tapi para peneliti menyarankan perlunya riset sejenis pada peserta yang lebih banyak. Hal ini untuk menilai apakah teknik pijatan ini bermanfaat untuk semua orang atau hanya sebagian individu. Selain itu, hal ini juga akan membantu memantau adanya efek samping dari cara mengatasi asam lambung dengan fisioterapi ini.

Nah, itu tadi ulasan tentang bagaimana cara memijat perut untuk mengobati penyakit asam lambung naik. Silahkan tanyakan ke dokter keluarga masing-masing bila masih ada keraguan. Semoga bermanfaat.

Sumber: medicalnewstoday.com

Informasi berita terkait: Milagros vs Asam Lambung: Asam Lambung Bolehkah Minum Milagros?