Buang air besar disertai darah adalah keadaan yang menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran. Mungkin lantaran hal ini tidak diketahui dan dipahami. Yuk kita simak kenapa saat buang air besar ada keluar darah di bawah ini.
Penyebab dan Gejala Buang Air Besar Ada Keluar Darah
Buang air besar (BAB) berdarah adalah suatu keadaan dimana terdapat darah di dalam tinja. Keadaan ini ialah pertanda adanya proses perdarahan di sistem saluran pencernaan. Ini bisa menunjukkan suatu kondisi medis yang serius dan perlu penanganan lebih lanjut. Penting sekali bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter bila mengalami gejala ini.
BAB berdarah dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu Hematochezia (hematokezia) dan melena. Di bawah ini kami rincikan berbagai penyebab dan gejala dari kedua kelompok ini. Silahkan disimak dengan seksama.
2 Hal Kenapa Saat Buang Air Besar Ada Keluar Darah
1. Hematochezia
Hematochezia adalah perdarahan yang terjadi pada saluran cerna bagian bawah, khususnya area usus besar. Beberapa keadaan yang bisa menimbulkan jenis perdarahan saluran pencernaan bagian bawah ini, antara lain:
Divertikulitis. Divertikulitis adalah suatu proses peradangan atau infeksi pada bagian divertikula (kantung-kantung kecil yang tidak normal pada saluran pencernaan).
Radang usus. Ini adalah suatu keadaan dimana organ usus terkena peradangan, Ini bisa juga mengacu pada 2 masalah pada saluran pencernaan yaitu kolitis ulseratif dan penyakit Chron.
Polip. Polip adalah jaringan abnormal sebagai hasil pertumbuhan yang tidak normal yang biasanya berukuran kecil dan bertangkai.
Tumor jinak. Tumor jinak yang terbentuk di dalam usus besar dan rektum dapat menimbulkan perdarajan. Namun, derajat perdarahan biasanya tidak separah seperti pada kanker.
Kanker kolon. Perdarahan dapat dengan mudah terjadi dan keluar dalam jumlah banyak pada kasus kanker usus besar. Hal ini disebabkan struktur kanker lebih rapuh dan mudah berdarah sehingga dengan trauma fisik kecil dapat mencetuskan perdarahan.
Fisura ani. Ini adalah suatu kondisi medis dimana terdapat luka terbuka pada saluran dubur.
Wasir. Wasir sering disebut dengan ambeyen atau dalam bahasa medis dikenal dengan istilah hemoroid. Wasir terbentuk darai pembuluh darah di area anus yang mengalami pelebaran. Semakin besar pelebaran maka semakin tinggi risiko terjadinya perdarahan.
Pada pasien hemotokezia ini, darah keluar bersama feses sehingga akan tampak berwarna merah dan kelihatan segar. Hal ini lantaran darah yang keluar bersumber area yang tidak jauh dari dubur. Hematokezia ada juga yang diiringi dengan gejala demam, diare, masalah pada kuantitas dan kualitas BAB, nyeri pada perut, dan berat badan menjadi turun.
Ada harus waspada dan menghubungi dokter bilamana penyakit hamatokezia yang dialami menunjukkan adanya tanda-tanda syok atau sebelum syok. Adapun tanda-tandanya adalah:
- Mual.
- Jumlah air kencing sedikit.
- Pusing.
- Pingsan.
- Penglihatan menjadi kabur.
- Kulit menjadi pucat dan teraba dingin.
- Nafas sesak.
2. Melena
Melena adalah perdarahan yang terjadi pada saluran cerna bagian atas. Beberapa keadaan medis yang bisa menyebabkan munculnya perdarahan pada saluran ini, yaitu:
Varises esofagus pecah. Varises esofagus adalah pembuluh darah balik (vena) yang mengalami pelebaran. Banyak hal yang bisa menimbulkan varises esofagus ini. Bila pecah maka dapat menimbulkan perdarahan dimana darah masuk ke dalam lambung.
Gastritis. Gastritis adalah suatu keadaan dimana lambung (lapisan pelindung) mengalami peradangan. Proses peradangan ini bisa menimbulkan perdarahan.
Tukak lambung. Tukak lambung adalah komplikasi gastritis yang tidak ditatalaksana dengan baik. Pada keadaan ini permukaan dinding lambung bagian dalam mengalami luka yang seringkali menimbulkan perdarahan.
Kanker lambung. Kanker yang terbentuk di dalam lambung akan bersifat rapuh dan mudah berdarah. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan yang terkadang tidak disadari bila jumlahnya sedikit.
Sindrom Mallory-Weiss. Ini adalah suatu keadaan dimana terdapat robekan pada area perbatasan antara esofagus (kerongkongan) dengan lambung. Luka robekan ini seringkali menimbulkan perdarahan.
Tanda dan gejala melena adalah tinja atau feses yang memiliki warna yang gelap dengan tesktur yang lunak dan lengket. Mengapa berwarna gelap? Hal ini dikarenakan darah bercampur dengan asam lambung, bakteri, atau pun enzim di usus besar. Melena ini dapat diiringi dengan muntah darah, tubuh dirasakan letih, pusing, bahkan hingga pingsan.
Baca juga: Bahaya anak tidak BAB seminggu
Nah, itu tadi 2 alasan kenapa saat buang air besar ada keluar darah. Sebagian besar kasus memerlukan bantuan dokter dan tenaga medis untuk mencari diagnosis pasti penyakit. Semakin cepat diketahui penyakit maka semakin baik prognosis penyakit.