SOP Gastritis (Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit di Puskesmas)

0
953
sop gastritis
Standar operasional prosedur - SOP gastritis

Data SOP gastritis untuk penegakan diagnosis dan tatalaksana di puskesmas. Data standar operasional prosedur ini dibutuhkan dalam arsip dan kelengkapan akreditasi puskesmas. Yuk di lihat di bawah ini.

SOP Gastritis

Pengertian Gastritis

Definisi gastritis adalah suatu keadaan dimana terjadi proses peradangan (inflamasi) pada lapisan mukosa dan submukosa dari lambung. Peradangan ini adalah bentuk perlindungan terhadap akumulasi bakteri dan bahan iritan yang masuk ke rongga lambung. Peradangan yang terjadi dapat bersifat akut, kronis, difusa, ataupun lokalis.

Tujuan

Proses ini bertujuan untuk memastikan penegakan diagnosis kerja dan pemberian manajemen tatalaksana yang sesuai dengan standar medis.

Referensi

Sumber penjelasan ilmiah dalam pembuatan SOP gastritis ini bersumber dari peraturan menteri kesehatan/ PERMENKES No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Pelayanan Primer

Prosedur

1. Alat dan Bahan

  • Tensimeter
  • Stetoskop
  • Termometer
  • Penghitung waktu
  • Flashlight

2. Hasil Anamnesis (Bersifat Subjektif)

Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri dan panas seperti terbakar pada area ulu hari atau perut bagian atas. Biasnya keluhan ini akan berkurang atau bahkan bertambah buruk setelah makan, mual, muntah, atau buang angin dan sendawa.

3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Bersifat Objektif)

Dari hasil pemeriksaan fisik, didapatkan gejala yang bersifat patognomonis, antara lain:

  • Terasa nyeri pada penekanan epigastrium.
  • Bising usus meningkat.
  • Pada keadaan inflamasi yang berat, maka bisa terjadi pendarahan pada saluran pencernaan , yaitu: hematemesis dan melena.
  • Pasien dengan penyakit gastritis kronis seringkali memiliki konjungtiva mata yang tampak anemis.

4.Penegakan Diagnosis (Asesmen)

Diagnosis secara klinis dibuat dengan mengambil dan menimbang data yang didapatkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang dapat memastikan diagnosis klinis menjadi diagnosa definitif.

5. Perencanaan Tatalaksana Komprehensif

  • Penatalaksanaan dan pengobatan
    • Memberikan informasi kepada pasien untuk menjauhkan diri dari pemicu terjadinya kekambuhan. Beberapa diantaranya yaitu disiplin pola dan waktu makan, makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering, dan menghindari makanan yang menyebabkan kekambuhan seperti kopi, teh, makanan pedas dan berminyak.
    • Memberikan obat oral, yaitu:
      • golongan H2 bloker (Ranitidin 2 x 150 mg, famotidin 2 x 20 mg, atau simetidin 2 x 400-800 mg)
      • golongan PPI (Omeprazole 2 x 20 mg dan Lansoprazole 1 x 30 mg)
      • Antasida 3 x 500-1000 mg
  • Edukasi dan Konseling
    • Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang faktor risiko dan pencegahan penyakit gastritis.

6. Kriteria Rujukan

  • Bilamana setelah 5 hari pengobatan belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
  • Timbul komplikasi penyakit.
  • Kemunculan alarm symptoms (gejala penanda) yaitu perdarahan, penurunan berat badan sebanyak 10% dalam waktu 6 bulan, dan mual muntah yang terlampau berlebihan.

Nah, itu tadi SOP gastritis untuk diagnosis dan tatalaksana penyakit di puskesmas. Selain itu, standar operasional prosedur ini juga diperlukan untuk bahan kelengkapan akreditas di puskesmas. Semoga bermanfaat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini