Manfaat Vitamin D : Dosis dan Sumbernya

6
650
vitamin d manfaat dosis dan sumber

Manfaat vitamin D serta dosis dan asal sumber dari makanan – Tubuh manusia menghasilkan vitamin D karena paparan sinar matahari. Namun begitu, seseorang dapat meningkatkan asupan vitamin ini dari makanan dan suplemen tertentu.

Vitamin D olahan pabrik juga dengan mudah dapat ditemukan. Ini terdiri dari dua jenis, yaitu vitamin D2 dan D3. Vitamin D2 umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan dan makanan olahan yang difortifikasi, sedangkan vitamin D3 berasal dari hewan. Keduanya telah diolah menjadi bentuk sirup, tablet, maupun kapsul.

Sebenarnya vitamin ini bukanlan vitamin seperti namanya. Vitamin adalah sesuatu yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh sehingga harus dibutuhkan asupan dari luar tubuh. Ini lebih tepat disebut sebagai pro-hormon atau prekursor hormon. Nama lain dari vitamin ini adalah kalsiferol.

Vitamin D adalah salah satu zat penting untuk tubuh manusia. Alasannya adalah bahwa kalsiferol menjaga kesehatan tulang dan gigi. Selain itu, dapat juga melindungi dari beberapa penyakit dan masalah kesehatan, misalnya diabetes tipe 1.

Manfaat Vitamin D (Kalsiferol)

Manfaat vitamin D untuk tubuh manusia memang sangat banyak. Beberapa diantara kegunaannya adalah:

  • Meningkatkan kesehatan tulang dan gigi,
  • Mendukung fungsi otak, sistem saraf, dan daya tahan tubuh,
  • Manajemen kadar insulin dan membantu manajemen penyakit diabetes,
  • Membantu kesehatan jantung dan paru-paru,
  • Memperbaiki keadaan hipoparatiroid dan hipofosfatemia, dan
  • Memiliki pengaruh dalam ekspresi gen yang terlibat dalam perkembangan sel-sel kanker.

Kegunaan Vitamin D Untuk Tulang

Kesehatan Tulang
Kalsiferol mempunyai peran penting dalam mengatur kadar kalsium dan posfor di dalam darah. Kedua unsur ini hal yang penting dalam kesehatan tulang. Bilamana kadar kalsium di dalam darah berkurang maka kelenjar paratiroid akan menstimulasi usus untuk menyerap kalsium dan ginjal mereabsorpsi (menyerap kembali) kalsium agar tidak banyak yang teruang.

Kekurangan vitamin ini pada anak akan menyebabkan penyakit riketsia (gangguan kesehatan tulang). Ini adalah suatu penyakit yang menyebabkan perlunakan pada tulang. Sementara itu, defisiensi vitamin D pada orang dewasa akan menyebabkan penyakit osteomalasia. Keadaan ini juga menyebabkan tulang melunak, densitasnya tidak padat (dapat memicu terjadinya penyakit osteoporosis), dan kelemahan otot-otot.

Khasiat Kalsiferol Lainnya

Mengurangi Risiko Terjadinya Penyakit Influenza
Studi pada https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6121423/ ini menunjukkan hasil bahwasanya kalsiferol memiliki efek perlindungan terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus influenza. Namun, ada studi lainnya yang menyimpulkan bahwa kalsiferol tidak mempunyai efek terhadap flu dan risiko flu. Untuk itu diperlukan studi dan penelitian lanjutan untuk mengonfirmasi hal ini.

Kesehatan Bayi
Kekurangan vitamin D dihubungkan dengan kejadian peningkatan tekanan darah pada anak. Studi pada https://journals.lww.com/jhypertension/Abstract/2018/06001/VITAMIN_D_AND_BLOOD_PRESSURE_PARAMETERS_IN.759.aspx ini menunjukkan adanya hubungan antara kadar kalsiferol yang rendah dengan kekakuan dinding pembuluh arteri pada anak-anak.

Akademi alergi, asma, dan imunologi Amerika – The American Academy of Allergy Asthma and Immunology (AAAAI) – mendapatkan bukti bahwa ada hubungan antara paparan kalsiferol yang rendah terhadap peningkatan risiko terjadi sensitisasi alergi. Sebagai contoh, anak yang tinggal di daerah dekat dengan ekuator memiliki angka kunjungan ke rumah sakit yang lebih rendah ketimbang yang jauh dari ekuator. Selain itu, mereka juga memiliki angka penderita alergi karena kacang yang lebih rendah.

AAAAI juga melakukan studi asupan telur pada anak dengan kejadian alergi. Perlu diketahui bahwa telur adalah sumber kalsiferol umum. Anak yang mulai mengonsumsi telur setelah usia 6 akan lebih rentan terkena alergi dibandingkan dengan akan yang mulai mengasup telur sejak usia 4 sampai 6 bulan.

Kesehatan Kandungan
Studi pada https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/31411387/ menunjukkan bahwasanya perempuan hamil yang mengalami defisiensi vitamin D lebih memiliki risiko yang lebih besar mendapatkan penyakit preeklampsia dan persalinan prematur.

Dokter juga mengubungkan status kalsiferol dengan kejadian diabetes gestasional dan penyakit vaginosis bakterial pada wanita hamil.

Studi penting lainnya yaitu pada https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23253182/. Para peneliti menghubungkan antara kadar kalsiferol yang tinggi selama masa kehamilan dengan peningkatan risiko terjadinya alergi makanan pada anak selama 2 tahun pertama kehidupan.

Kekurangan Vitamin D

Meskipun tubuh manusia memiliki kemampuan untuk memproduksi kalsiferol sendiri, akan tetapi keadaan kekurangan vitamin ini masih tetap dapat terjadi. Simak beberapa alasan dan penyebabnya di bawah ini:

Penyebab Defisiensi Kalsiferol

  • Tipe Kulit: Kulit yang lebih gelap akan memiliki kemampuan penyerapan sinar ultraviolet B dari matahari yang lebih rendah dari kulit yang cerah. Penyerapan sinar matahari sangat penting dalam proses pembentukan pembentukan kalsiferol.
  • Tabir Surya: Penggunaan tabir surya dengan SPF (sun protection factor) di atas 30 akan mengurangi kemampuan tubuh dalam membentuk vitamin. Nilai hambatannya sampai dengan 95%.
  • Lokasi Geografis: Individu yang tinggal di bagian utara atau di daerah yang memiliki polusi, sering bekerja pada shift malam, atau jarang keluar rumah sebaiknya mengonsumsi kalsiferol yang cukup.
  • Menyusui: Bayi yang mendapatkan ASI yang tidak ekslusif, terlebih bayi dengan kulit yang berwarna gelap dan kurang paparan sinar matahari akan berisiko mengalami defisiensi vitamin D. Akademi pediatrik Amerika menyarankan 400 IU vitamin D melalui asupan makanan untuk bayi seperti ini.

Gejala Defisiensi Kalsiferol

Tanda dan gejala defisiensi vitamin ini, antara lain:

  • Mudah terkena penyakit dan infeksi,
  • Mudah lelah
  • Nyeri tulang, terutama tulang belakang,
  • Mood menurun,
  • Gangguan penyembuhan luka,
  • Rambut mudah rontok, dan
  • Nyeri otot.

Jika kondisi kekurangan vitamin ini dibiarkan terus-menerus maka akan memunculkan komplikasi sebagai berikut:

  • Gangguan fungsi kardiovaskular,
  • Masalah autoimunitas,
  • Penyakit neurologis,
  • Penyakit infeksi,
  • Komplikasi kehamilan,
  • Jenis kanker tertentu seperti payudara, prostat, dan usus besar.

Dosis Vitamin D dari Suplemen atau Obat

Pemberian vitamin D didasarkan atas umur dan keadaan yang dialami oleh pasien. Vitamin ini dengan kandungan 400-5000 IU biasanya dijual bebas di apotik. Namun, untuk dosis 50.000 iU biasanya dibeli dengan menggunakan resep dokter. Berapa dosis masing-masing dewasa dan anak? Simak di bawah ini.

Dosis Dewasa

  • 600 IU setiap hari pada usia 19-70 tahun guna mencegah keadaan defisiensi vitamin D,
  • 800-1000 IU, 1 kali sehari untuk usia di atas 50 tahun bertujuan mengobati dan mencegah penyakit osteoporosis,
  • 50.000-200.000 IU, 1 kali sehari berguna untuk kondisi hipoparatiroid,
  • 10.000-60.000 IU, 1 kali sehari bermanfaat untuk hipofosfatemia (kurangnya kadar fosfat di dalam darah), dan
  • 12.000-500.000 IU, 1 kali sehari untuk pengobatan penyakit rakitis.

Dosis Anak-Anak

  • 40.000-80.000 IU, 1 kali sehari untuk kondisi hipofosfatemia
  • 12.000-500.000 IU, 1 kali sehari bertujuan untuk pengobatan penyakit rakitis

Sumber Makanan Mengandung Kalsiferol

Untuk mendapat manfaat vitamin D dengan paparan sinar matahari adalah cara terbaik. Langkah ini bisa membantu tubuh menghasilkan dalam jumlah yang cukup. Namun, konsumsi makanan di bawah ini yang kaya akan vitamin ini juga membantu. Makanan tersebut antara lain:

  • ikan berlemak, misalnya salmon, makarel, dan tuna.
  • kuning telur,
  • keju,
  • hati sapi,
  • jamur,
  • produk susu yang difortifikasi, dan
  • produk sereal dan jus yang difortifikasi.

Sumber:

  1. medicalnewstoday.com
  2. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6121423/
  3. https://journals.lww.com/jhypertension/Abstract/2018/06001/VITAMIN_D_AND_BLOOD_PRESSURE_PARAMETERS_IN.759.aspx
  4. The American Academy of Allergy Asthma and Immunology (AAAAI)
  5. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/31411387/
  6. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23253182/
  7. alodokter.com
  8. drzuhdy.com

6 KOMENTAR

Komentar ditutup.